MACAM LARUTAN FIKSATIF
Berikut adalah beberapa pilihan fiksatif untuk berbagai pilihan teknik pemeriksaan histopatologi.
1. Phosphate buffered formalin
Rekomendasi
Merupakan fiksatif umum dan paling banyak digunakan oleh para ahli patologi untuk pemeriksaan histopatologi. Bufer ini mencegah formasi pigmen formalin pada preparat. Walaupun begitu ada beberapa epitope protein yang membutuhkan perlakuan antigen retrieval jika akan digunakan untuk pemeriksaan IHC.
Isi larutan :
- 40% formaldehyde: 100 ml
- Distilled water: 900 ml
- Sodium dihydrogen phosphate monohydrate: 4 g
- Disodium hydrogen phosphate anhydrous 6.5 g
- The solution should have a pH of 6.8
- Fixation time: 12 – 24 hours
2. Formal calcium
Rekomendasi
Preservaasi lemak khususnya phospholipids
Isi larutan :
- 40% formaldehyde: 100 ml
- Calcium chloride: 10 g
- Distilled water: 900 ml
- Fixation time: 12 – 24 hours
3. Formal saline
Rekomendasi
Formula ini disarankan sebagai alternatif formula mercuri chlorida. Formula ini baik digunakan untuk teknik IHC.
Isi larutan :
- Zinc sulphate: 1 g
- Deionised water: 900 ml
- Stir until dissolved then add –
- 40% formaldehyde: 100 ml
- Fixation time: 4 – 8 hours
5. Zenker’s fixative
Rekomendasi
Merupakan preservasi yang baik untuk inti sel tetapi melisiskan sel darah merah karena adanya asam asetat. Sangat baik untuk spesimen congestif dan memberikan hasil yang bags untuk PTAH dan trichrome staining. Sayangnya dapat memproduksi pigmen merkuri yang harus diremove sebelum pewarnaan dan juga menghasilkan pigmen chrome jika jaringan tidak dicuci sebelum proses fixatif.
Isi larutan :
- Distilled water: 950 ml
- Mercuric chloride: 50 g
- Potassium dichromate: 25 g
- Glacial acetic acid: 50 ml
- Fixation time: 4 – 24 hours
6. Helly’s fixative
Rekomendasi
Sangat direkomendasikan untuk bone marrow, extramedullary haematopoiesis dan discus interkalatus otot jantung.
Jaringan harus dicuci sebelum proses karena dapat menghasilkan pigmen merkuri. Jaringan harus disimpan dalam 70% ethanol. Karena pH rendah, pigmen formalin dapat terbentuk.
Isi larutan :
- Distilled water: 1000 ml
- Potassium dichromate: 25 g
- Sodium sulphate: 10 g
- Mercuric chloride: 50 g
- Immediately before use add –
- 40% formaldehyde: 50 ml
- Fixation time: 4 – 24 hours
7. B-5 fixative
Rekomendasi
Berisi merkuri dan bisa menjadi masalah dalam hal pembuangan jaringan, tetapi sangat populer untuk haematopoietic dan lymphoid tissue. Menggambarkan inti sel dengan detail, dan menghasilkan gambaran yang bagus untuk proses IHC. pemotongan memerlukan pencucian pigmen merkuri sebelum proses pewarnaan. Jaringan harus dimasukan 70% ethanol.
Isi larutan :
Stock solution
- Mercuric chloride: 12 g
- Sodium acetate anhydrous: 2.5 g
- Distilled water: 200 ml
Working solution, prepare immediately before use
- B-5 stock solution: 20 ml
- 40% formaldehyde: 2 ml
- Fixation time: 4 – 8 hours
8. Bouin’s solution
Rekomendasi
Sangat bagus untuk pewarnaan trichrome. Mem-preservasi glycogen dengan baik tetapi dapat melisiskan sel darah merah. Direkomendasikan untuk biopsi traktus gastro-intestinal, animal embryos dan jaringan glandula endocrine. Mewarnai jaringan kuning terang karena adanya asam pikrat. Kelebihan asam pikrat harus dibuang sebelum pengecatan menggunakan 70% ethanol.
Isi larutan:
- Picric acid saturated aqueous soln. (2.1%): 750 ml
- 40% formaldehyde: 250 ml
- Acetic acid glacial: 50 ml
- Fixation time: 4 – 18 hours
9. Carnoy’s solution
Rekomendasi
Merupakan fiksasi kerja cepat (rapid acting), bagus dalam preservasi inti sel dan menjaga glycogen. melisiskan eritrosit dan melarutkan lemak.
Isi larutan:
- Ethanol absolute: 60 ml
- Chloroform: 30 ml
- Acetic acid glacial: 10 ml
- Fixation time: 1 – 4 hours
Selain fiksatif di atas asih ada beberapa larutan yang digunakan oleh para patologist. Penggunaan larutan fiksatif tersebut tidak hanya berdasarkan jenis jaringan, namun juga pengalaman atau kondisi setempat. Disarankan berkonsultasi dengan ahli histologis atau patologi anatomi untuk hasil yang terbaik.