In House Training Pemeriksaan Molekuler di FK Unsoed

Perkembangan biologi molekuler pada bidang kesehatan saat ini dijargonkan dengan terminologi translasional medicine; upaya membawa penelitian dasar ke ranah penerapan klinis; from bench to bed; from basic to comunity. Perkembangan masif ini mendapatan momentumnya ketika peta DNA manusia berhasil dijabarkan pada awal tahun 2000an. Saat ini pengetahuan dan penggunaan material DNA berada pada masa Post Genomik.

Sebagai bagian dalam perkembangan tersebut, salah satu program Lab riset unsoed dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) adalah menyelenggarakan pelatihan dasar “Teknik Pemeriksaan Molekuler”. Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai bidang program studi life science, baik dari dalam Unsoed maupun luar Unsoed. Rabu, tanggal 19 April 2017, bertempat di Lab riset dan ruang diskusi, kegiatan yang mengambil teknik genomik, histopatologi, kultur sel, dan Biofilm dapat diselenggarakan dengan sponsorhip dari PT Nutrilab dan PT Biogen Scientifica.

Kegiatan diawali dengan paparan dari Ir. Mulyoto Pangestu, PhD, salah satu peneliti Indonesia yang diakui dunia yang mengetengahkan tema pentingnya laboratorium biomedis dalam pengembangan ilmu kesehatan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa hasil-hasil penelitian dasar membutuhkan waktu dan perjuangan untuk dapat ‘diakui’ dalam penerapannya.  Manajemen roadmap yang baik dari peneliti dan dukungan institusi menjadi syarat wajib perkembangan ilmu tersebut di Indonesia.

Sesi selanjutnya adalah teknik PCR dan aplikasi turunannya. Dr. Gema Citra, MSc salah satu staf FK Unsoed lulusan UNDIP dan Belanda memberikan pengetahuan dasar tentang aplikasi PCR, pemecahan masalah dan juga penggunaan di bidang kesehatan maupun non kesehatan. PCR pada dewasa ini jauh berkembang dengan pada berbagai aplikasi termasuk sequencing dan array, maupun pada berbagai kegunaan klinis seperti diagnosis dan prognosis penyakit.

Sesi Histopataologi dijelaskan oleh pakar Patologi Anatomi, dr. Hidayat Sulistyo. Histopatologi; dengan teknik dasar sediaan histologi HE memiliki kemampuan handal dalam menjelaskan proses patomekanisme kerusakan jaringan akibat penyakit. Pada tahap lebih advance, sediaan ini dapat menilai tingkat kerusakan sel akibat penggunaan terapi. Immunihitologi dan Immunositokimia juga dijelaskan secara sekilas oleh pembicara tersebut. PT Biogen scientifica dalam proses histopatologi ini menawarkan berbagai macam alat dari yang basic maupun otomatis untuk kegiatan prosesing jaringan.

PT Nutrilab sebagai pembicara selanjutnya mengetengahkan tema kultur sel dan stem sel. Bapak Dasep yang mewakili Nutrilab menjelaskan tentang pentingnya kultur sel dalam berbagai apilkasi teknik molekuler dengan berbagai macam produk seperti dalam pembuatan obat (industri), vaksin, antibodi, maupun terapi terkini (stem cell). Kultur sel juga memberikan alternatif percobaan invitro sebelum dicobakan kepada binatang maupun manusia.

Sebelum acara workshop dimulai, sesi akhir dijelaskan oleh Dr.dr. Dwi Utami Anjarwati yang mengambil tema Biofilm dan resistensi antibiotik. Penggunaan antibiotik secara bebas oleh masyarakat awam, ketidakpatuhan pasien pada dokter, dan tidak tegasnya peraturan peredaran obat menjadi lingkaran setan yang tidak bisa putus kecuali perubahan radikal. Dijelaskan oleh beliau bahwa sinergi dari berbagai pihak tentang hal ini menjadi kunci penanggulangan resistensi antibiotik di klinis maupun masyarakat.

Setelah sesi kelas, 35 peserta workshop selanjutnya mengikuti sesi hands on di laboratorium riset FK Unsoed di pandu oleh dr. Lantip. Peserta secara aktif dan antusias mengikuti dan mencoba berbagai teknik pemeriksaan molekuler yang bisa dikerjakan di Lab FK. Pada sesi akhir peserta memberikan testimoni tentang pentingnya pelatihan ini dilanjutkan pada tingkat lanjut untuk semakin menambah kemampuan dan keterampilan pada ilmu biologi molekuler.

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *